Ahmad Dofiri dan Pertaruhan Reformasi Polri: Indonesia Baru atau Sekadar Mimpi?
Editorial –18 September 2025PERSISINews Com —Bangsa ini sudah terlalu lama menanggung luka. Luka akibat aparat yang seharusnya melindungi, justru menindas. Luka akibat hukum yang seharusnya menegakkan keadilan, justru diperjualbelikan. Luka akibat kepolisian yang seharusnya berdiri di sisi rakyat, malah bertekuk lutut di bawah kuasa oligarki dan mafia.
Kini, Presiden menunjuk Jenderal (Purn) Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden untuk Reformasi Polri. Sosok yang dikenal publik sebagai “pemecat Sambo”, kini diberi mandat lebih besar: membersihkan institusi yang sakit dan memulihkan kepercayaan rakyat.
Suara Rakyat: Cukup Sudah!
Rakyat sudah muak dengan sandiwara. Reformasi Polri sudah terlalu sering dijanjikan, tapi yang lahir hanya sekadar slogan. Dari kasus Sambo, mafia tambang, narkoba, hingga mafia solar—semuanya menunjukkan betapa dalam penyakit ini mengakar.
Cukup sudah! Rakyat tidak butuh polisi yang gagah di baliho, tapi lumpuh menghadapi mafia. Rakyat tidak butuh polisi yang berbaris rapi di upacara, tapi jongkok di hadapan penguasa modal. Rakyat hanya butuh polisi yang jujur, berani, dan berpihak kepada kebenaran.
Ahmad Dofiri: Harapan atau Hanya Pengalih Isu?
Pelantikan Ahmad Dofiri bisa jadi dua hal. Pertama, benar-benar menjadi titik balik sejarah, di mana Polri memulai perjalanan baru menuju profesionalisme, integritas, dan transparansi. Atau kedua, hanya sekadar pengalih isu untuk meredam amarah rakyat pasca demonstrasi besar-besaran.
Rakyat tentu menaruh harapan, tapi juga menyiapkan kecurigaan. Sebab terlalu sering rakyat dikecewakan.
Indonesia Baru Harus Lahir dari Kepolisian Baru
Mari kita bicara apa adanya: Indonesia baru tidak mungkin lahir bila Polri tetap busuk. Bagaimana mungkin bangsa ini maju bila hukum bisa dibeli? Bagaimana mungkin rakyat percaya bila aparat justru menjadi mafia?
Indonesia baru hanya mungkin lahir bila kepolisian direformasi secara total. Dan sejarah kini menempatkan Ahmad Dofiri di persimpangan jalan: apakah ia akan menjadi arsitek perubahan besar, atau hanya catatan kaki di buku panjang kegagalan reformasi.
Pesan Rakyat kepada Ahmad Dofiri
Pak Dofiri, rakyat menatap Anda. Jangan jadi bagian dari kebohongan baru. Jangan hanya jadi simbol, tapi jadilah pelaku sejarah. Rakyat ingin bukti, bukan janji. Rakyat ingin keadilan, bukan basa-basi.
Bila Anda gagal, bukan hanya nama Anda yang runtuh—tapi juga harapan sebuah bangsa yang ingin bangkit.
Namun bila Anda berhasil, sejarah akan menulis Anda sebagai salah satu perwira yang menyelamatkan wajah Polri dan menyalakan obor Indonesia baru.
Tim : PERSISINews Com







